Peta Kab Badung berbentuk keris (termasuk Jimbaran, GWK,
Bandara Ngurah Rai, Mengwi, Kuta, tanah Lot dll) Cura Dharma Raksaka.
APBD 2012 pro rakyat: pro growth, pro jobs, pro poor, pro
culture, pro environment. Jumlah penduduk laki dan perempuan berimbang.
Penting mengusahakan keharmonisan antara manusia dengan
Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan.
PERDA tentang perlindungan anak dan korban kekerasan
diperjuangkan oleh komisi D dari dewan. Telah ada P2TP2 di gedung PEMKAB (1
psikiater yaitu Rektor Universitas Amlapura sebagai ketua, 2 psikolog, 1 ahli
hukum).
Ketua pokja yaitu ketua BAPPEDA, yang komit pada kantor
Pemberdayaan, sehingga program didukung oleh semua SKPD. Diadakan 3x setahun
berlokasi di Bapeda.
APBD Kab Badung 2,8 trilyun. APBD disumbangkan ke 7 Kab lain
di Bali (@ 20% dari APBD) karena asumsi turis yang main ke Badung mungkin
menginap di Kab lain atau sebaliknya, jadi ada sinergi dan kontribusi dari kab
lain terhadap APBD Badung. Hanya Kab Gianyar serta Denpasar yang tidak terima
sumbangan (dianggap mandiri).
Mengenai kasus
trafficking pemkab tidak memiliki data, dianggap tidak ada kasus.
Kesetaraan gender: walau menganut sistim patriarkat perempuan
bali pada umumnya pekerja dan tidak mengandalkan suami. Para bapak, jika ada
yang harus dilakukan oleh perempuan, mereka tidak mengekang istrinya. Jadi
perempuan bali tidak harus tunduk 100% pada suami. Patriarkat hanya berlaku
bahwa perempuan ikut ke keluarga laki-laki.
Di sisi ekonomi perempuan dan laki setara, ibu rumah tangga pun
menghasilkan uang (industry rumah tangga misal bikin canang).
Untuk penanganan kekerasan sudah ada P2TP2 tingkat kecamatan.
Lalu ada lembaga yang melakukan pembinaan pada tingkat desa, datang ke
banjar-banjar. Ada pembinaan pra nikah, di setiap rumah ditempel stiker: stop
kekerasan. Di bali ada desa yang kalau ada kekerasan orang yang bersangkutan
dibawa ke kantor desa (dapat malu) lalu dikenai denda.
Nilai-nilai kebudayaan ditanamkan pada anak-anak melalui :
sekolah, pasraman (ketika libur sekolah), serta melalui pemahaman agama dan
budaya di sanggar-sanggar tari.
Mengenai kebijakan waris (berbasis gender), telah ada aturan
warisan bagi perempuan yang dikeluarkan oleh MAJELIS UTAMA DESA PAKRAMAN/ Desa
Adat tingkat PROVINSI. Selain itu sesudah menikah anak boleh ikut laki atau
perempuan. Seiring kemajuan jaman, warisan orangtua diberi pada anak perempuan
(ada yang mendapat tanah, rumah) sama dengan anak laki walau memang tidak
tertulis secara resmi.
Forum Anak Daerah: ikut menjadi panitia DUTA REMAJA SEHAT.
Pemilihan ini termasuk sebagai upaya PENCEGAHAN HIV AIDS. Anak-anak dilatih
menjadi duta bagi sebaya. Anak dilatih sebagai konselor sebaya, sehingga bisa
membina teman-temannya. Mereka juga diajarkan membuat karya tulis selain sebagai
tutor mengenai HIV AIDS dan NARKOBA. Duta Remaja Sehat dikukuhkan oleh Bupati.
Konselor akan masuk ke sekolah-sekolah, lalu ke forum tingkat desa/kelurahan.
Penanganan HIV Aids di Badung bekerjasama dengan KPA.
Tidak ada data-data tentang pekerja anak yang orang Bali
Keterlibatan forum anak di banjar: Masing-masing banjar,
desa, kecamatan telah terbentuk forum anak. Forum anak di banjar dinamakan TERUNA
TERUNI. Mereka membuat program sendiri untuk dilaksanakan. Dari desa ada
anggaran sendiri untuk kegiatan mereka. Sedangkan untuk tingkat kelurahan harus
ada usulan anggaran, begitupula tingkat kecamatan. Untuk kabupaten anggaran
disediakan , berasal dari usulan FAD. Keterlibatan forum anak berjenjang, ikut
dari desa, kelurahan berperan aktif dalam musrenbang, hingga tingkat kabupaten.
Jangkauan luas, di kecamatan koordinatornya akan menyampaikan
aspirasi ke tingkat kabupaten. Dalam rapat kerja di kabupaten, anak-anak
mendapat uang transportasi. Keterlibatan pada keputusan adat/kebijakan: di banjar
ada upacara dan kegiatan. Teruna teruni usul ada kegiatan tertentu di acara
Odalan, Jika usulan diterima maka dilaksanakan, jadi pengambil keputusan tetap pada orang dewasa.
Di tiap puskesmas pembantu (pusdes) akan ada pojok
asi>>>merupakan usulan dari forum anak, sehingga diprogramkan oleh
dinkes.
Keterlibatan Kantor Pemberdayaan Kabupaten Badung pada
pendampingan forum anak hanya sebatas pada penyediaan dana (misal penanaman
pohon untuk program pelestarian lingkungan). Kalau sosialisasi bagi anak,
didampingi langsung.
Kantor memfasilitasi dan koordinasi sehingga membuat sebuah
komitmen holistic.
Badung juara APE:
-Pemberdayaan
Perempuan: kelompok-kelompok wanita tani (di lahan pekarangan, pameran rutin promosi
wanita tani tingkat kecamatan = festival pertanian)
-koperasi perempuan (pengurus semua perempuan walau yang
pinjam boleh laki-laki)
-gerakan perempuan tanam pohon
-gerakan anti sampah plastic (sampah di rumah dikumpulkan di
sekolah, ada yang ambil untuk dijual)
Belum melibatkan forum anak untuk menangani masalah (hanya
P2TP2)
ABH ABK belum ada program, tetapi ada usulan 2014: brosur
& leaflet.
BAPPEDA: ketika mengisi program pada pokja tertulis: kegiatan
forum anak daerah, hingga SPJ hanya untuk 1 kegiatan. Kiat untuk berikutnya
ditulis: kegiatan forum supaya tidak hanya 1 kegiatan.
Badung layak anaknya sudah tingkat Nindya, sedangkan kota Jogja
baru Madya.
Klaster ke-5 tentang PERLINDUNGAN KHUSUS. Di Bali, Lapas anak
hanya ada di Karang Asem. Rumah aman belum punya. Tentang ABH, DIUPAYAKAN
RESTORASI JUSTICE.
DAN AKAN DIADAKAN VAKSIN GRATIS BAGI REMAJA PUTRI 2014 (pencegahan
kanker serviks).
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
Pelatihan
analisis PUHA> baru saja diadakan bagi pegawai pemkab, bagaimana melakukan
analisis matrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar