Minggu, 08 Desember 2013

KUNJUNGAN KE KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KAB. BADUNG, 4 DESEMBER 2013



Peta Kab Badung berbentuk keris (termasuk Jimbaran, GWK, Bandara Ngurah Rai, Mengwi, Kuta, tanah Lot dll) Cura Dharma Raksaka.
APBD 2012 pro rakyat: pro growth, pro jobs, pro poor, pro culture, pro environment. Jumlah penduduk laki dan perempuan berimbang. 
Penting mengusahakan keharmonisan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan.
PERDA tentang perlindungan anak dan korban kekerasan diperjuangkan oleh komisi D dari dewan. Telah ada P2TP2 di gedung PEMKAB (1 psikiater yaitu Rektor Universitas Amlapura sebagai ketua, 2 psikolog, 1 ahli hukum).
Ketua pokja yaitu ketua BAPPEDA, yang komit pada kantor Pemberdayaan, sehingga program didukung oleh semua SKPD. Diadakan 3x setahun berlokasi di Bapeda.
APBD Kab Badung 2,8 trilyun. APBD disumbangkan ke 7 Kab lain di Bali (@ 20% dari APBD) karena asumsi turis yang main ke Badung mungkin menginap di Kab lain atau sebaliknya, jadi ada sinergi dan kontribusi dari kab lain terhadap APBD Badung. Hanya Kab Gianyar serta Denpasar yang tidak terima sumbangan (dianggap mandiri).
Mengenai kasus trafficking pemkab tidak memiliki data, dianggap tidak ada kasus.
Kesetaraan gender: walau menganut sistim patriarkat perempuan bali pada umumnya pekerja dan tidak mengandalkan suami. Para bapak, jika ada yang harus dilakukan oleh perempuan, mereka tidak mengekang istrinya. Jadi perempuan bali tidak harus tunduk 100% pada suami. Patriarkat hanya berlaku bahwa perempuan ikut ke keluarga laki-laki.
Di sisi ekonomi perempuan dan laki setara, ibu rumah tangga pun menghasilkan uang (industry rumah tangga misal bikin canang).
Untuk penanganan kekerasan sudah ada P2TP2 tingkat kecamatan. Lalu ada lembaga yang melakukan pembinaan pada tingkat desa, datang ke banjar-banjar. Ada pembinaan pra nikah, di setiap rumah ditempel stiker: stop kekerasan. Di bali ada desa yang kalau ada kekerasan orang yang bersangkutan dibawa ke kantor desa (dapat malu) lalu dikenai denda.
Nilai-nilai kebudayaan ditanamkan pada anak-anak melalui : sekolah, pasraman (ketika libur sekolah), serta melalui pemahaman agama dan budaya di sanggar-sanggar tari.
Mengenai kebijakan waris (berbasis gender), telah ada aturan warisan bagi perempuan yang dikeluarkan oleh MAJELIS UTAMA DESA PAKRAMAN/ Desa Adat tingkat PROVINSI. Selain itu sesudah menikah anak boleh ikut laki atau perempuan. Seiring kemajuan jaman, warisan orangtua diberi pada anak perempuan (ada yang mendapat tanah, rumah) sama dengan anak laki walau memang tidak tertulis secara resmi.

Forum Anak Daerah: ikut menjadi panitia DUTA REMAJA SEHAT. Pemilihan ini termasuk sebagai upaya PENCEGAHAN HIV AIDS. Anak-anak dilatih menjadi duta bagi sebaya. Anak dilatih sebagai konselor sebaya, sehingga bisa membina teman-temannya. Mereka juga diajarkan membuat karya tulis selain sebagai tutor mengenai HIV AIDS dan NARKOBA. Duta Remaja Sehat dikukuhkan oleh Bupati. Konselor akan masuk ke sekolah-sekolah, lalu ke forum tingkat desa/kelurahan.
Penanganan HIV Aids di Badung bekerjasama dengan KPA.
Tidak ada data-data tentang pekerja anak yang orang Bali
Keterlibatan forum anak di banjar: Masing-masing banjar, desa, kecamatan telah terbentuk forum anak. Forum anak di banjar dinamakan TERUNA TERUNI. Mereka membuat program sendiri untuk dilaksanakan. Dari desa ada anggaran sendiri untuk kegiatan mereka. Sedangkan untuk tingkat kelurahan harus ada usulan anggaran, begitupula tingkat kecamatan. Untuk kabupaten anggaran disediakan , berasal dari usulan FAD. Keterlibatan forum anak berjenjang, ikut dari desa, kelurahan berperan aktif dalam musrenbang, hingga tingkat kabupaten.
Jangkauan luas, di kecamatan koordinatornya akan menyampaikan aspirasi ke tingkat kabupaten. Dalam rapat kerja di kabupaten, anak-anak mendapat uang transportasi. Keterlibatan pada keputusan adat/kebijakan: di banjar ada upacara dan kegiatan. Teruna teruni usul ada kegiatan tertentu di acara Odalan, Jika usulan diterima maka dilaksanakan, jadi pengambil keputusan  tetap pada orang dewasa.
Di tiap puskesmas pembantu (pusdes) akan ada pojok asi>>>merupakan usulan dari forum anak, sehingga diprogramkan oleh dinkes.
Keterlibatan Kantor Pemberdayaan Kabupaten Badung pada pendampingan forum anak hanya sebatas pada penyediaan dana (misal penanaman pohon untuk program pelestarian lingkungan). Kalau sosialisasi bagi anak, didampingi langsung.
Kantor memfasilitasi dan koordinasi sehingga membuat sebuah komitmen holistic.
Badung juara APE:
 -Pemberdayaan Perempuan: kelompok-kelompok wanita tani (di lahan pekarangan, pameran rutin promosi wanita tani tingkat kecamatan = festival pertanian)
-koperasi perempuan (pengurus semua perempuan walau yang pinjam boleh laki-laki)
-gerakan perempuan tanam pohon
-gerakan anti sampah plastic (sampah di rumah dikumpulkan di sekolah, ada yang ambil untuk dijual)
Belum melibatkan forum anak untuk menangani masalah (hanya P2TP2)
ABH ABK belum ada program, tetapi ada usulan 2014: brosur & leaflet.
BAPPEDA: ketika mengisi program pada pokja tertulis: kegiatan forum anak daerah, hingga SPJ hanya untuk 1 kegiatan. Kiat untuk berikutnya ditulis: kegiatan forum supaya tidak hanya 1 kegiatan.
Badung layak anaknya sudah tingkat Nindya, sedangkan kota Jogja baru Madya.
Klaster ke-5 tentang PERLINDUNGAN KHUSUS. Di Bali, Lapas anak hanya ada di Karang Asem. Rumah aman belum punya. Tentang ABH, DIUPAYAKAN RESTORASI JUSTICE.


Program lain DINKES: diadakan vaksin kanker serviks bagi pegawai tahun 2012-2013.
DAN AKAN DIADAKAN VAKSIN GRATIS BAGI REMAJA PUTRI 2014 (pencegahan kanker serviks).
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
Pelatihan analisis PUHA> baru saja diadakan bagi pegawai pemkab, bagaimana melakukan analisis matrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar