Minggu, 08 Desember 2013

Pendidikan Karakter



Orang datang ke Jogja dan Bali karena tertarik dengan tradisinya. Untuk mempertinggi derajat budayanya harus melalui tekanan pada pendidikan. Kekuatan ada di tradisi misal tumpengan. Tradisi dilakukan sudah pada tingkat dusun.
Ki Ageng Suryo Mataram: fokus pada pendidikan orang dewasa
Idealnya seluruh masyarakat jogja berpendidikan minimal S1
Pribadi lengkap: seimbang intelektual dan emosi. Penghubung keduanya adalah pendidikan seni.
Sareh, hidup tidak boleh sewenang-wenang nyalahin orang lain. Mesti menyenangkan orang lain (tidak saling menyalahkan).
Penyakit aktual: tidak punya malu, malas (tidak mau kerja keras dan tidak mau ikhlas. Anak = orangtua)
Bila terkena kasus maka 3 L muncul: Lungo (pergi), Lara (sakit), Lali (lupa).
Fenomena tak berbudi pekerti.
Dengan senyum kita sehat, kuat. Menggali bakat dan minat, mendidik nurani. Tarian dan makanan tradisional.
Kebudayaan nasional berakar dari kebudayaan daerah. Anti kekerasan, miras, seks, dst. Sebaiknya mendidik anak dengan kesederhanaan.
Anak butuh ketenangan, tidak dimarahi oleh orangtua, orangtua tidak berantem, di sekolah tidak dimarahi guru.

oleh Ki Sutikno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar